Asian Waterbird Census (AWC) 2024 merupakan kegiatan tahunan dengan basis jaringan kerja yang bersifat sukarela yang dikoordinasi oleh Wetlands International Indonesia menjadi perangkat upaya konservasi bagi burung air serta lahan basah sebagia habitatnya. Kegiatan ini juga berjalan bersama-sama dengan sensus internasional yang meliputi wilayah Afrika, Eropa, dan Amerika, di bawah payung International Waterbird Census (IWC), di Indonesia diselenggarakan bersama-sama oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wetlands International Indonesia, Yayasan EKSAI, Burung Indonesia, Burungnesia, dan Burung Laut Indonesia. Tujuan dari AWC yaitu untuk mengumpulkan informasi tahunan mengenai populasi burung air di lahan basah sebagai dasar evaluasi lokasi penting, pemantauan populasi, memantau status tahunan dan kondisi lahan basah yang disensus.
Dalam kegiatan AWC 2024 kali ini Kelompok Pemerhati Aves Ducula bicolor Sylva UM Sumatera Barat atau biasa dikenal dengan KPA Ducula bersama mahasiswa baru Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat melakukan pengamatan burung di Pantai Tiram, Kab. Padang Pariaman, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini ada 15 orang, 5 orang dari KPA Ducula dan 10 orang dari mahasiswa baru. Kegiatan ini dilaksanakan pada 27 Januari 2024 pada pukul 15.00 – 18.00 WIB, dalam kegiatan AWC ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok, disetiap kelompoknya terdiri dari atau 5 orang. Setiap kelompok mendapatkan beberapa perlengkapan yaitu: satu kamera, tiga binokuler serta dua formulir pencatatan burung, sistem yang digunakan dalam pengamatan ini adalah setiap kelompok melakukan pengamatan ke area yang sudah dibagi, pembagian area dibagi menjadi tiga wilayah yang berbeda. Setiap kelompok akan melakukan pengamatan di area yang sudah ditentukan, dalam setiap kelompok terdapat satu cameramen yang akan memfoto burung-burung yang ada di area tersebut untuk bahan publikasi, dua orang sebagai pengamat yang menggunakan binokuler untuk melihat jenis burung yang ada di area tersebut dan dua orang pencatat yang membawa formulir pencatat untuk mencatat jenis dan berapa jumlah burung yang terdapat pada area tersebut.
Data yang didapatkan dalam setiap kelompok kemudian direkap dimasukan kedalam excel yang diberikan oleh pihak AWC, dari data jenis dan jumlah burung yang didapat akan dikirimkan ke koordinator nasional AWC Indonesia melalui email yang tertera di buku panduan AWC. Jenis-jenis burung yang didapat saat melakukan pengamatan yaitu: Cangak Merah, Belibis, Kuntul Kerbau, Kuntul Perak, Kareo Padi, Cekakak Sungai, Trinil Pantai, Kedidi Leher Merah, Elang Laut Perut Putih, Alap-alap Erasia.
Kegiatan AWC ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya lahan basah, membantu rencana aksi dan strategi nasional bagi konservasi lahan basah dan burung air. Diharapkan dalam kegiatan ini bisa membantu menumbuhkan, mendukung minat terhadap burung air dan lahan basah serta upaya pelestariannya serta data yang diberikan bisa menjadi informasi populasi burung air di lahan basah. Dengan berpartisipasinya mahasiswa baru Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat pada kegiatan AWC ini, diharapkan mereka dapat bergabung dengan KPA Ducula untuk mengikuti kegiatan serupa maupun berkolaborasi dengan organisasi lain dalam rangka identifikasi dan konservasi satwa. [EckHo]