• Jl. Pasir Jambak No.4, Pasie Nan Tigo Padang

  • Facebook Fahutan UM Sumbar

  • Instagram Fahutan UM Sumbar

Fakultas Kehutanan UM Sumbar Ikuti Kuliah Umum FUCo se Indonesia

Kuliahumum

Padang, - Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat ikut menghadiri secara daring Kuliah Umum Forestry Update Course (FUCo) secara Bersama yang dihadiri oleh Dr. Teguh Haria Aditia Putra (Dekan Kehutanan), Noril Milantara (Kaprodi Kehutanan), Dosen dan Tendik Kehutanan beserta sekitar 84 mahasiswa hadir mengikut FUCo di Convention Hall Prof. Syafii Ma’rif, MA, Rabu, 04/10/2023.

Kegiatan ini diinisiasi oleh KLHK dan FOReTIKA yang dilaksanakan secara daring dan luring yang diikuti seluruh jurusan kehutanan sebanyak 62 prodi kehutanan seluruh Indonesia. Hadir secara langsung Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala BRGM Hartono, Ketua Foretika Naresworo Nugroho, dan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanif Faisol, secara bersama meresmikan/kick off Forestry Update Course (FUCo) di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Kuliah umum FUCo merupakan pengintegrasian kebijakan-kebijakan LHK ke dalam pembelajaran kurikulum merdeka belajar pada prodi kehutanan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan merupakan tindak lanjut dari hasil lokakarya nasional implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka perguruan tinggi kehutanan di Indonesia pada tanggal 16 Juni 2023 di Medan, Sumatera Utara. Kuliah umum ini digelar dalam rangka menyambut semester ganjil TA 2023/2024 jurusan kehutanan dengan judul “Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia dalam Perspektif Global/Internasional” dengan narasumber langsung dari Menteri LHK RI (Siti Nurbaya).

“Inilah pijak perjalanan kita untuk memperbaiki Indonesia yang katanya alamnya kaya, dari dulu bilang alamnya kaya, alamnya kaya, alamnya kaya, tapi terus apa? Bukankah itu yang sebetulnya kita butuhkan sekarang,” tegas Menteri Siti.

Menteri Siti juga mengharapkan para rimbawan muda Indonesia (Mahasiswa Kehutanan) mendapatkan update informasi, dan dapat meberikan catatan-catatan objektif konstruktif untuk kemajuan pembangunan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.

“Para akademisi terutama SDM kehutanan bisa write what you do, do what you write. Boleh nggak FUCo ini dijadikan standar di perkuliahan dan ada nilai kreditnya untuk mahasiswa dan ada rewardnya juga dengan mendapatkan selain pengetahuan pratikum dan lain-lainya,” ujarnya.

Bentuk keseriusan Menteri Siti, dia siap menugaskan para Dirjen-dirjen menerima mahasiswa kehutanan untuk bisa magang atau praktek bersama-sama, sehingga harapan dari DIKTI Kemendikbud atas konsep merdeka belajar bisa dicapai.

Ketua Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) Naresworo Nugroho yang sekaligus Dekan Fakultas Kehutanan IPB mengungkapkan bahwa kondisi atau perkembangan terkini ada isu-isu kehutanan sangat penting untuk dapat dipahami masyarakat luas, terlebih oleh dunia akademisi. Ia mencontohkan Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang perlu mendapatkan dukungan luas dari stakeholder sektor kehutanan dan lingkungan tidak terkecuali akademisi karena merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca, mengendalikan perubahan iklim yang terjadi serta dampaknya.

Sejalan dengan hal tersebut Dekan Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat Dr. Teguh Haria Aditia Putra mengungkapkan bahwa Forestry Update Course (FUCo) ini merupakan kegiatan perkuliahan tentang isu dan kebijakan serta praktik-praktik terkini dalam bidang kehutanan. Hal ini penting untuk menambahkan pengetahuan mahasiswa dengan isu-isu nasional dan kuliah umum ini wajib di ikuti oleh mahasiswa kehutanan yang dilaksanakan selama 16 kali pertemuan dan 2 kali evaluasi. Saya berharap mahasiswa kehutan UM Sumbar mampu memahami dan melakukan kebahuran serta terobsan-terobosan untuk menjaga, melindungi dan memanfaatkan hutan kedepan dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan, “ujarnya.

Adapun harapan dari kuliah umum ini ialah dapat bermanfaat sebagai pembaharuan pengetahuan mahasiswa maupun dosen, menjadi jembatan antara kebutuhan pengguna dan kompetensi lulusan kehutanan, menjadi pendorong untuk pembaharuan dan penyesuaian pengembangan iptek serta mendorong terjadinya keselarasan pengetahuan antara kampus, akademisi, dengan regulasi.

 Kuliah Umum

Penulis : Mulyadi, S.Hut., M.Si (2023)

SHARE KE: